Kamis, 15 September 2011

Gejala dan Upaya Pencegahan Penyakit Disentri


Penyakit disentri kini telah menjadi suatu penyakit yang terkenal di masyarakat dan merupakan penyakit yang tidak boleh dianggap remeh.Disentri adalah suatu penyakit atau gangguan yang terjadi di dalam tubuh,yaitu terjadi suatu peradangan di usus yang menimbulkan sindrom.Penyakit ini seringkali terjadi karena kebersihan tidak terjaga,baik karena kebersihan diri atau individu maupun kebersihan masyarakat dan lingkungan.Jika seseorang menderita penyakit ini dan tidak segera ditanggulangi,maka gejala atau efeknya  akan meluas.Dalam beberapa kasus yang sudah pernah terjadi,ada suatu kasus tentang tinja lendir dalam usus yang bercampur dengan darah.Tentu saja penyakit ini sangat merugikan.Di daerah-daerah pedesaan,juga sudah banyak terdapat kasus-kasus tentang penyakit disentri ini.Pemerintah telah mengupayakan program-program untuk mencegah terjadinya penyakit ini,dengan cara memberikan pendidikan ke masyarakat.Namun,masih saja ada masyarakat yang masih belum mengerti dan memahami secara menyeluruh bahaya dari penyakit ini,sehingga sering mengabaikannya.Apakah bahaya penyakit disentri?
Penyakit disentri akan menyebabkan tubuh menjadi kekurangan cairan.Jika tubuh banyak kekurangan cairan, maka dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini terjadi dalam tubuh akibat adanya bakteri dan amuba.Bakteri dapat masuk akibat kita kurang memperhatikan makanan yang kita makan.Misalnya makanan tidak steril dan tidak terlindungi dari bakteri.Tangan yang kotor sangat mempengaruhi masuknya bakteri pada saat kita makan.Penanggulangan penyakit disentri ini harus dilakukan dengan serius.Dilihat dari perkembangaanya,penyakit ini banyak terjadi pada orang-orang yang senang membeli makanan di jalanan dan jajan di jalanan.Banyak orang yang tidak tahu gejala-gejala dari penyakit ini.Padahal penyakit ini merupakan penyakit berbahaya dan berisiko kematian.Dilihat dari kasus-kasus yang sering terjadi,ada beberapa macam penyakit disentri.Yang pertama, penyakit disentri basiler.Gejala disentri basiler yaitu pada mulanya penderita akan mengalami panas tinggi di sekujur tubuhnya (39,50 C – 40 C).Setelah panas yang tinggi penderita akan merasa mual dan muntah-muntah lalu mengalami kram di perut.Penderita akan mengalami sakit di daerah anus saat buang air besar.Terkadang penyakit ini juga disertai dengan gejala kejang,sakit kepala,dan halusinasi.
Disentri yang kedua yaitu disentri amuba.Gejala dari penyakit ini yaitu penderita akan mengalami diare yang disertai darah dan lendir dalam tinja.Pada saat ini terjadi seringkali seseorang atau masyarakat baru menyadari penyakit ini tidak bisa dianggap remeh dan harus ditangani dengan serius.Pada umumnya, saat buang air besar,frekuensinya akan lebih sedikit jika dibandingkan dengan disentri basiler (kurang dari 10 kali per hari).
Jika disentri amuba ini tidak ditangani segera,maka dapat berisiko berkembang.Saat penyakit ini berkembang,penderita akan merasakan sakit perut yang sangat hebat.Biasanya pada saat ini terjadi,baru orang akan sadar dan mengakui bahwa dia membutuhkan pertolongan medis dan pergi ke rumah sakit.Gejala panas pada penyakit ini hanya terjadi dalam beberapa kasus saja dan masih jarang ditemukan.

Dari program-program yang telah dibuat oleh pemerintah,terdapat cara-cara untuk mencegah terjadinya disentri.Salah satunya dengan melakukan program PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dari yang paling penting,yaitu mencuci tangan.Mencuci tangan sering dianggap sebagai hal biasa di masyarakat.Ada yang tidak mencuci tangan sebelum makan,ada yang mencuci tangan hanya sekedar dengan air.Padahal mencuci tangan merupakan pencegahan terjadinya penyakit yang paling penting.Cara mencuci tangan yang paling benar yaitu dengan cara memakai air bersih dan sabun atau antiseptik.Sabun dan antiseptik berguna untuk membersihkan kuman atau bakteri yang ada di tangan.Mencuci tangan hingga steril menggunakan sembilan langkah yang diterapkan dan dianjurkan oleh rumah sakit adalah cara mencuci tangan yang paling benar.Mencuci tangan dilakukan setelah buang air besar,sebelum memasak atau menjamah makanan,sebelum dan sesudah makan.
Langkah selanjutnya yaitu menutup rapat-rapat tempat menyimpan makanan.Ini bertujuan agar makanan tidak berisi bakteri dan makanan menjadi makanan yang bersih dan sehat untuk dikonsumsi.Dalam kehidupan sehari-hari,ada masyarakat yang kurang menjaga kebersihan.Sehingga tidak jarang di dalam rumah atau ruangan mereka banyak terdapat serangga atau binatang lain yang dapat menimbulkan penyakit seperti lalat,kecoak,tikus,nyamuk,dan lainnya. Kebersihan alat-alat rumah tangga yang digunakan untuk membuat makanan juga harus diperhatikan.Kita juga harus melindungi sumber air agar tetap bersih dan terhindar dari kontaminasi tinja.Kamar mandi harus bersih dan diusahakan agar tidak lembab dan ada sinar matahari yang masuk,karena bakteri dapat hidup di daerah yang lembab.Tinja dibuang secara saniter dan teratur.Dalam menjalankan langkah-langkah pencegahan,sebaiknya masyarakat saling bergotong-royong,sehingga setiap orang akan tahu bahaya dari penyakit ini.Dari pengetahuan tersebut akan tercipta masyarakat yang harmonis, memiliki perilaku sehat,dan pola hidup sehat teratur.
Dalam bidang pelayanan kesehatan,sudah banyak diterapkan program-program untuk mencegah disentri.Masyarakat juga harus mencari informasi-informasi terkini terkait dengan upaya meningkatkan kesejahteraan kesehatan.Banyak juga klinik-klinik atau rumah sakit meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang professional dengan memperbanyak program sosialisasi dan penyuluhan ke masyarakat,sekolah-sekolah,di banjar,dan dimana saja.
Jadi,dapat disimpulkan bahwa penyakit ini merupakan penyakit berbahaya yang dapat dicegah.Memang sulit untuk mengobati penyakit disentri ini.Namun,dengan adanya kesadaran dari setiap individu,dan menerapkan pengetahuan yang didapat dari sosialisasi,edukasi,pengalaman,kontak sosial, atau motivasi dari orang terdekat,niscaya penyakit ini setidaknya dapat dicegah.Bersama-sama semua orang bergotong-royong menerapkan pola hidup sehat,berolahraga, dan memakan makanan yang sehat dan teratur. Semua orang diharapkan dapat menjadi role mode bagi orang-orang yang belum tahu.Semuanya harus dimulai dari diri sendiri.
Penulis, Mahasiswa Stikes Wira Medika PPNI Bali tinggal di Mengwi